Kamis, 17 Januari 2013

pemimpin itu nyata, pemimpin it ada


Sosok yang satu ini begitu sering tampil di media massa akhir-akhir ini dengan ciri khas baju kotak-kotaknya. Ya, Jokowi merupakan sosok Pemimpin yang  berintegritas dengan kharisma yang dimiliki. Kharisma tersebut terbangun secara alamiah dan melalui proses yang kompleks serta berkesinambungan. Dengan Memberikan kontribusi di masyarakat melalui proses pengambilan berbagai keputusan yang tepat, dan selalu memberikan jalan keluar bagi permasalahan yang timbul di masyarakat. Karena inti dari kepemimpinan itu sendiri adalah “pengambilan keputusan” .
Dengan gaya Kepemimpinan Karismatis yang merupakan gaya kepemimpinan yang mampu menarik orang, dan orang akan terpesona dengan cara bicaranya yang dapat membangkitkan semangat dan membangkitkan harapan.
                Kita memang belum mengenal sosok Jokowi secara langsung, namun jika kita mengetahui apa yang telah dilakukan oleh pria bertubuh kurus itu, pasti kita akan kagum dengan cara pendekatan beliau. Pendekatan yang langsung terjun di tengah tengah masyarakat.
Hal ini memang merupakan sesuatu yang baru ditengah krisis kepemimpinan di kalangan pejabat. biasanya Pejabat yang terjun ke masyarakat hanya pada saat saat tertentu ataupun terbalut dengan berbagai kepentingan, seperti melakukan pencitraan poltik karena masa pemilu sudah dekat. Ini membuktikan bahwa pemimpin zaman sekarang  kebanyakan hanya pemimpin yang berselimut kepentingan Politik.
Terkadang,  pemimpin yang sudah meraih kemenangan dalam pemilihan, hanya berperan sebagai simbol (bukan pemimpin) karena lemahnya integritas serta kapasitas yang dimiliki, Dan berakibat pada krisis kepercayaan dikalangan masyarakat terhadap kinerja Pemerintah. “Apakah pemerintah bekerja Beorientasi kepada kepentingan Masyarakat?”
Namun sebagian besar pihak pemerintah menggunakan otoritas mereka untuk membuat sebuah kebijakan kepada masyarakat, bahkan tidak sedikit masyarakat yang kehilangan mata pencaharian mereka karena keputusan pemerintah yang sepihak, contohnya Masyarakat yang mata pencariannya sebagai PKL. Mereka seperti “target” penertiban padahal mereka hanya ingin mencari nafkah dan mungkin saja menjadi PKL merupakan satu-satunya sumber pemasukan mereka. Sekarang pertanyaannya adalah “kan rakyat yang memilih mereka”.
Ditengah tengah itu semua, jokowi hadir sebagai sebuah jawaban. Jokowi merupakan  sosok pemimpin yang menjadikan komunikasi sebagai senjata pamungkasnya. kepemimpinan bukanlah jabatan, hak istimewa, gelar atau uang. Kepemimpinan adalah tanggung jawab, dan jokowii membuktikannya dengan tindakan serta keputusan yang tepat dalam menyelesaikan permasalahan di daerahnya serta dapat mengembalikan kepercayaan masyarakatnya.
Ketika seorang jokowi langsung bertatapan muka dengan para pedagang kaki lima, mendengarkan keluhan, berbicara dengan mereka dan mendekatkan diri, serta mencoba untuk memahami permasalahan yang ada dan menghubungkannya dengan kepentingan pemerintah setempat untuk mencari jalan tengah yang tidak merugikan pedagang maupun pemerintah.
Banyak gebrakan progresif serta positif yang dilakukan olehnya, bukan untuk sekedar pencitraan tetapi memberikan dampak besar pada politik dan kepemimpinan secara nasional. Beliau menjawab keraguan masyarakat dengan bukti dan kontribusi dan pada akhirnya sekarang menjadi Pemimpin yang begitu dicintai masyarakatnya. Sungguh, saya tidak bisa mengingkari hati nurani bahwa beliau salah satu pemimpin yang ideal, pemimpin yang dapat membawa perubahan yang positif, konstruktif. Beliau seakan menyadarkan masyarakat bahwa,  pemimpin itu ada, pemimpin itu nyata
Menilik  berbagai prestasi dan bukti keberhasilannya, harapannya kedepan nantinya  banyak pemimpin lainnya yang dapat belajar serta meneladani  “cara beliau memimpin sera mengambil keputusan” dan harapannya akan lahir Jokowi–jokowi yang baru di ranah kepemimpinan Pemerintahan Indonesia.

Kesan dan Pesan untuk Hari Jadi Kota Banjarmasin




                Di  usianya yang ke, banjarmasin tumbuh menjadi kotamadya yang menjadi pusat pemerintahan, serta pusat perdagangan dan perindustrian, begitu pula dengan perkembangan dan kemajuan pembangunan Kian terasa, daerah yang dulunya hutan maupun persawahan, sekarang sudah menjadi lahan perdagangan dan pemukiman.
Banjarmasin kian menjadi magnet bagi masyarakat sekitarnya, baik yang ingin mengadu nasib, maupun ingin melanjutkan Pendidikan di Banjarmasin, terbukti dengan banyaknya berdiri perguruan perguruan tinggi baik negeri maupun swasta di kota Banjarmasin.
Semakin Majunya perkembangan dan ceptnya pembangunan, tentu tidak selalu berpampak Positif,  tetapi terkadang juga menimbulkan permasalahan permasalahan yang tentunya menambah permasalahan yang sebelumnya sudah ada.
Sebagai Sebuah Kota, tentunya banjarmasin memiliki Permasalahan klasik di sebuah kota yang sedang berkembang, seperti kemiskinan, sampah, pemukiman, air bersih, tata ruang, Bencana Banjir, serta Berbagai masalah lainnya.
Kantung kantung kemiskinan yang banyak tersebar di bantaran sungai serta di daerah Kumuh di Kecamatan Banjar selatan harus menjadi perhatian Kita bersama serta Pemerintah Kota Banjarmasin, Jika tidak mendapatkan perhatian, permasalahan ini akan menimbulkan masalah lainnya, seperti Pemukiman dan tata ruang.
                Selain itu yang patut kita beri perhatian juga masalah Bencana Banjir dan kebakaran, banjir yang sekarang ini mulai rutin terjadi stiap tahun di kota banjarmasin, padahal dulunya 3 -4 tahun sekali. Tetapi perhatian dari pemerintah Kota banjarmasin sudah cukup tanggap, dibuktikan dengan pembebasan lahan tepi sungai yang menghambat alran air serta  pengelolaan drainase yang semakin baik. Peran Peerintah tentunya haris dibarengi dengan dukungan serta partisipasi dari masyarakat.
 Tentunya Permasalahan ini Bukan hanya permasalahan “Banjarmasin” semata, tetapi masalah kita juga sebagai Masyarakat Kota Banjarmasin.
Selamat ulang tahun Kotaku Tercinta, semoga “semakin bertambah umurmu, semakin berkurang masalahmu”.

Kesan dan Pesan untuk Hari Jadi Kota Banjarmasin




                Di  usianya yang ke, banjarmasin tumbuh menjadi kotamadya yang menjadi pusat pemerintahan, serta pusat perdagangan dan perindustrian, begitu pula dengan perkembangan dan kemajuan pembangunan Kian terasa, daerah yang dulunya hutan maupun persawahan, sekarang sudah menjadi lahan perdagangan dan pemukiman.
Banjarmasin kian menjadi magnet bagi masyarakat sekitarnya, baik yang ingin mengadu nasib, maupun ingin melanjutkan Pendidikan di Banjarmasin, terbukti dengan banyaknya berdiri perguruan perguruan tinggi baik negeri maupun swasta di kota Banjarmasin.
Semakin Majunya perkembangan dan ceptnya pembangunan, tentu tidak selalu berpampak Positif,  tetapi terkadang juga menimbulkan permasalahan permasalahan yang tentunya menambah permasalahan yang sebelumnya sudah ada.
Sebagai Sebuah Kota, tentunya banjarmasin memiliki Permasalahan klasik di sebuah kota yang sedang berkembang, seperti kemiskinan, sampah, pemukiman, air bersih, tata ruang, Bencana Banjir, serta Berbagai masalah lainnya.
Kantung kantung kemiskinan yang banyak tersebar di bantaran sungai serta di daerah Kumuh di Kecamatan Banjar selatan harus menjadi perhatian Kita bersama serta Pemerintah Kota Banjarmasin, Jika tidak mendapatkan perhatian, permasalahan ini akan menimbulkan masalah lainnya, seperti Pemukiman dan tata ruang.
                Selain itu yang patut kita beri perhatian juga masalah Bencana Banjir dan kebakaran, banjir yang sekarang ini mulai rutin terjadi stiap tahun di kota banjarmasin, padahal dulunya 3 -4 tahun sekali. Tetapi perhatian dari pemerintah Kota banjarmasin sudah cukup tanggap, dibuktikan dengan pembebasan lahan tepi sungai yang menghambat alran air serta  pengelolaan drainase yang semakin baik. Peran Peerintah tentunya haris dibarengi dengan dukungan serta partisipasi dari masyarakat.
 Tentunya Permasalahan ini Bukan hanya permasalahan “Banjarmasin” semata, tetapi masalah kita juga sebagai Masyarakat Kota Banjarmasin.
Selamat ulang tahun Kotaku Tercinta, semoga “semakin bertambah umurmu, semakin berkurang masalahmu”.

Kesan dan Pesan untuk Hari Jadi Kota Banjarmasin




                Di  usianya yang ke, banjarmasin tumbuh menjadi kotamadya yang menjadi pusat pemerintahan, serta pusat perdagangan dan perindustrian, begitu pula dengan perkembangan dan kemajuan pembangunan Kian terasa, daerah yang dulunya hutan maupun persawahan, sekarang sudah menjadi lahan perdagangan dan pemukiman.
Banjarmasin kian menjadi magnet bagi masyarakat sekitarnya, baik yang ingin mengadu nasib, maupun ingin melanjutkan Pendidikan di Banjarmasin, terbukti dengan banyaknya berdiri perguruan perguruan tinggi baik negeri maupun swasta di kota Banjarmasin.
Semakin Majunya perkembangan dan ceptnya pembangunan, tentu tidak selalu berpampak Positif,  tetapi terkadang juga menimbulkan permasalahan permasalahan yang tentunya menambah permasalahan yang sebelumnya sudah ada.
Sebagai Sebuah Kota, tentunya banjarmasin memiliki Permasalahan klasik di sebuah kota yang sedang berkembang, seperti kemiskinan, sampah, pemukiman, air bersih, tata ruang, Bencana Banjir, serta Berbagai masalah lainnya.
Kantung kantung kemiskinan yang banyak tersebar di bantaran sungai serta di daerah Kumuh di Kecamatan Banjar selatan harus menjadi perhatian Kita bersama serta Pemerintah Kota Banjarmasin, Jika tidak mendapatkan perhatian, permasalahan ini akan menimbulkan masalah lainnya, seperti Pemukiman dan tata ruang.
                Selain itu yang patut kita beri perhatian juga masalah Bencana Banjir dan kebakaran, banjir yang sekarang ini mulai rutin terjadi stiap tahun di kota banjarmasin, padahal dulunya 3 -4 tahun sekali. Tetapi perhatian dari pemerintah Kota banjarmasin sudah cukup tanggap, dibuktikan dengan pembebasan lahan tepi sungai yang menghambat alran air serta  pengelolaan drainase yang semakin baik. Peran Peerintah tentunya haris dibarengi dengan dukungan serta partisipasi dari masyarakat.
 Tentunya Permasalahan ini Bukan hanya permasalahan “Banjarmasin” semata, tetapi masalah kita juga sebagai Masyarakat Kota Banjarmasin.
Selamat ulang tahun Kotaku Tercinta, semoga “semakin bertambah umurmu, semakin berkurang masalahmu”.

Kamis, 19 Januari 2012

Pentingnya waktu


Pada istiah umum, kita sering mendengar kata jam karet. Jam karet bukanlah jamnya yang terbuat dari karet, tetapi sikap kita yang menganggap waktu itu bagaikan karet. Padahal dalam kenyataannya waktu itu tidak memiliki sikap pegas yang bisa kita tarik ulur. Beberapa pengalaman yang membuat kita terbiasa dengan keterlambatan yang membuat mindset berfikir kita yang sering menyepelekan waktu. Waktu tidak pernah berjalan mundur, waktu bahkan bisa di bilang sesuatu yang sangat angkuh, kita hanya bisa menatap kebelakang dan selalu melihat apa yang kita tatap semakin lama semakin menjauh, baik itu hal yang membahagiakan, ataupun hal yang menyedihkan, semua tidak akan pernah kita alamu lagi di waktu dan tempat yang sama.
                Pada penjelasan saya diatas,  saya ingin meyadarkan para pembaca sealian akan betapa berharganya waktu. Maklum, pengalaman saya yang sangat sering menyesal karena waktu. Bahkan keangkuhan waktulah yang sering disesalkan oleh banyak orang, “seandainya pada saat itu saya melakukan ..” , “andai pada saat itu saya memilih. . .”. tanpa kita sadari pertanyaan pertanyaan tersebut yang berputar putar di balik setiap penyesalan yang kita alami, sehingga hal tersebut yang membuat arah pandang kita terus tertuju ke belakang. “Hei Bung. . . Jalan didepan masih Panjang,”
                Setiap kita terlalu lama memfokuskan pandangan kita kebelakang, waktu akan terus terbuang, jadi, ambillah yang perlu kau ambil, pelajarilah semua hal yang pernah terjadi dan jadikan hal tersebut sebagai pengalaman untuk anda melangkah kedepannya lebih jauh lagi.
                Ingat, “waktu tidak pernah mundur kebelakang... . .
                Jadi satu hal yang harus kitaa pegang sebelum tes wawancara sebagai bentuk penghargaan yang tinggi yaitu,
“Lebih baik kita yang menunggu daripada mereka yang menunggu”